Pilkada 2018 Damai dan Berkualitas Tanpa Isu Sara
- bidmudpurwakarta
- Feb 23, 2018
- 2 min read

Himpunan Mahasiwa Islam (HMI) Cabang Purwakarta gelar Diskusi Publik tentang Pilkada Serentak 2018, Jumat (23/2).
Diskusi yang digelar Aula Disporaparbud Purwakarta di Jalan Purnawarman itu mengambil tema; Menuju Pilkada Damai dan Berkualitas Tanpa Isu Sara. Hadir selaku nara sumber, diantaranya; Mantan Ketua KPU Purwakarta, Ir. Dadan K Ramdan, MT, Komisioner Panwaslu Purwakara, Ujang Abidin, M.Ud dan Kabid Kepemudaan Disporaparbud Purwakarta, Ahmad Arif Imamulhaq, S.Fil. Komisioner Panwaslu Purwakarta, Ujang Abidin, M.Ud dalam paparannya mengatakan, generasi muda sebagai bagian dari komponen bangsa, hendaknya mengambil peran strategis dan menjadi garda terdepan sebagai pelaku ataupun pengawal terpenuhinya kedaulatan rakyat dalam kontestasi Pilkada yang akan digelar serantak pada 27 Juni 2018 mendatang. "Dalam hal pengawasan misalnya, peran elemen pemuda untuk sama-sama mengawasi gelaran demokrasi ini sangat diperlukan, agar Pilkada yang damai, berkualitas dan tanpa isu SARA bisa tercapai," kata Kang Uje, begitu ia karib disapa. Sementara, Kabid Kepemudaan Disporaparbud Purwakarta, Ahmad Arif Imamulhaq berpendapat, sudah bukan saatnya lagi bagi anak muda zaman now, khususnya di Purwakarta hanya berpangku tangan, menonton dan menunggu hasil Pilkada. "Ambil peran strategis, ikuti dan nikmati proses demokrasi yang sedang berlangsung. Sebagai bagian dari pembelajaran yang positif," ujarnya. Menurutnya, generasi muda sejatinya dapat belajar dalam proses demokrasi dalam Pilkada yang akan digelar serentak pada tahun ini, agar kualitasnya menjadi lebih baik di masa yang akan datang. "Tentu saja hasil Pilkada nanti diharapkan bisa paralel dengan upaya seluruh elemen bangsa dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia," ujar Kang Arif. Diskusi dilanjutkan dengan nara sumber Mantan Ketua KPU Purwakarta, Ir. Dadan K Ramdan, dalam paparannya Dosen di STT Muttaqien itu mengibaratkan sebuah proses Pilkada seperti bagaimana seorang marketing memasarkan sebuah prodak yang bisa dianggap berkualitas oleh khalayak banyak. Bukan hanya oleh segelintir kelompok atau golongan. "Hari ini para pemilik hak pilih di Indonesia secara umum belum bisa dikategorikan sebagai pemilih yang cerdas, bisa dibilang persentasinya masih dibawah 50 persen. Pada proses demokrasi diberbagai tingkatan masih banyak diwarnai oleh sentimen pribadi dan fanatisme kelompok atau golongan, bukan atas dasar visi dan misi yang usung oleh kandidat Pilkada. Maka dari itu, jadilah pemilih cerdas," ujarnya.
sumber : http://www.rmoljabar.com/read/2018/02/23/69245/Pilkada-2018-Damai-dan-Berkualitas-Tanpa-Isu-Sara-
Comments