Bidang Kepemudaan Dorong Budaya Menulis Kids Zaman Now
- bidmudpurwakarta
- Mar 2, 2018
- 2 min read

Upaya pembinaan generasi muda di Kabupaten Purwakarta terus dilakukan secara berkelanjutan oleh Bidang Kepemudaan Disporaparbud setempat.
Salah satunya melalui kegiatan bedah buku dengan judul Mazhab Insomnia. Kegiatan tersebut digelar atas bekerjasama Bidang Kepemudaan dengan HMI Komisariat Situbuled, Purwakarta. Agenda tersebut digelar di Aula Disporaparbud di Jalan Purnawarman, Jumat (2/3). "Pembinaan generasi muda tidak boleh berhenti sampai kapanpun, khususnya di Purwakarta. Bicara pembinaan generasi muda menjadi sebuah tanggung jawab bersama semua pihak, baik orangtua, masyarakat maupun pemerintah," ujar Kabid Kepemudaan Disporaparbu Purwakarta, Ahmad Arif Imamulhaq, kepada awak media. Hingga kini, pihaknya terus berupaya memfasilitasi generasi muda Purwakarta untuk terus berkarya, berkreasi dan berinovasi. "Digelarnya kegiatan semacam ini diharapkan dapat mengasah potensi generasi muda, minimal membangkitkan semangat anak-anak muda Purwakarta untuk berkarya melalui tulisan. Selain untuk menambah wawasan juga mengolah pikiran sesuai logika," kata Kang Arif. Pasalnya, lanjut Arif, akhir-akhir ini, ia merasakan adanya kekhawatiran tentang bagaimana nasib generasi muda di masa depan jika kita tidak lagi kepedulian pada literasi. "Karena itu, kami dukung generasi muda Purwakarta yang ingin berekspresi sesuai passion-nya masing-masing. Jangan pernah berhenti berkreasi, beranilah berbuat dan jadilah pemimpin di masa depan," ujarnya. Diketahui, dalam kegiatan tersebut dibedah sebuah buku hasil karya dari seorang Filsuf Muda Purwakarta, Hendra Januar, S.Fil. Dimana buku tersebut menceritakan berbagai pengalaman yang bisa dijadikan sebuah pembelajaran bagi generasi muda Purwakarta. Tak hanya itu, Hendra pun memberikan kiat-kiat bagaimana cara menulis dengan mudah, sehingga merubah mindset bahwa menulis itu memang mudah. Asal kita mau. Terlihat antusias dari seluruh peserta yang hadir dengan mengajukan berbagai pertanyaan, mulai bertanya soal isi buku tersebut, sampai apa yang menjadi alasan penulis untuk menyusun buku tersebut. "Apa yang menjadi alasan Bang Hendra selaku penulis untuk membuat buku tersebut?" tanya Sofi salah satu peserta. Hendra Januar menjelaskan, bahwa di dunia ini tidak ada yang pernah tahu umur seseorang. Banyak tokoh-tokoh pergerakan yang mati di usia muda, katakanlah Soe Hok Gie yang meninggal diusianya yang masih muda, tetapi pemikirannya masih ada sampai hari ini. "Nah, pemikiran itu hadir karena dituliskan, dibukukan. Karena itu, saya berusaha menyempatkan membuat sebuah tulisan," kata Hendra.
sumber : http://www.rmoljabar.com/read/2018/03/02/69894/Bidang-Kepemudaan-Dorong-Budaya-Menulis-Kids-Zaman-Now-
Comments