Keislaman Dan Keindonesian Beriringan Dalam Kemajuan Nusantara
- bidmudpurwakarta
- May 26, 2018
- 2 min read

Islam senantiasa masuk ke dalam suatu masyarakat yang tidak zero culture, masyarakat yang sudah memiliki tradisi dan budaya.
Tidak terkecuali, ketika Islam masuk ke Indonesia, nusantara waktu itu.
Para ulama atau saudagar muslim menyampaikan dakwahnya tidak serta merta menghapus tradisi ataupun budaya yang ada. Alih-alih menghapusnya, mereka memadu-madankan nilai-nilai keIslaman dengan budaya masyarakat tanpa menghilangkan esensi ajaran Islamnya. Islam bahkan mampu mewarnai tradisi dan budaya yang sudah ada. Dan, Islam pun menjadi lebih bervariasi dalam praktiknya di setiap daerah yang disinggahi kaum muslim. Sehingga tradisi Islam di Indonesia mempunyai cirinya sendiri yang tidak selalu sama dengan tradisi Islam asalnya dari Jazirah Arab. Demikian disampaikan Ahmad Arif Imamulhaq sebagai salahsatu narasumber dalam acara Pelantikan Pengurus Daerah KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) Purwakarta yang dirangkai dengan Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) Periode Tahun 2018-2020 di Aula Janaka Setda Pemkab Purwakarta, Sabtu 26 Mei 2018. "Kejayaan Islam dimanapun tidak pernah menghapus atau menghancurkan tradisi masyarakat sepanjang tidak bertentangan dengan nilai-nilai ajaran yang esensial. Laa yan baghil khuruuj min 'aadatinnaas illa fil haram, begitu kaidah ushul fiqihnya," ujar Kabid Kepemudaan tersebut. "Karenanya, apabila kaum muda muslim ingin melanjutkan kejayaan Islam di Indonesia, dapat mempelajari sejarah yang telah ditorehkan para ulama, cerdik cendekia dan kaum terpelajar terdahulu dalam membangun nusantara dan menjadikan Indonesia sebagai rumah besar ummat dan bangsa. Perlu diingat, Pancasila sebagai common platform kebangsaan kita sebagai nation state itu merupakan sumbangan terbesar ummat Islam untuk keutuhan Indonesia. Karenanya, Keindonesiaan dan keIslaman akan selalu beriringan memajukan nusantara," kata Arif. Pelantikan pengurus daerah KAMMI Purwakarta disaksikan oleh Kepala Bappeda Kabupaten Purwakarta Ir. H. Tri Hartono, MM mewakili Pj. Bupati Purwakarta dan dihadiri oleh perwakilan Pengurus Pusat dan Wilayah KAMMI Jawa Barat serta tamu undangan dari organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan lainnya. Dalam kesempatan tersebut, Ahmad Fadil Fatahillah, S.Pd dilantik sebagai Ketua Umum PD KAMMI Purwakarta periode 2018-2020 menggantikan Muhammad Fajar, S.Pd. Sementara itu, para pengurus KAMMI beserta jajarannya menyatakan bahwa organisasinya merupakan bagian dari komponen anak bangsa dengan meneguhkan dalam slogan "Sepenuhnya Indonesia". [gun]
sumber : http://www.rmoljabar.com/read/2018/05/26/76818/Keislaman-Dan-Keindonesian-Beriringan-Dalam-Kemajuan-Nusantara-
Comments