Pemuda Perlu Benahi Paradigma Demi Kemajuan Bangsa
- bidmudpurwakarta
- Sep 6, 2017
- 2 min read

Berbagai permasalahan kehidupan yang muncul tidak terlepas dari cara pandang diri terhadap situasi dan kondisi. Cara pandang tersebut didapat dari ilmu dan pengetahuan serta pengalaman.
Cara pandang atau paradigma merupakan ruh bagi manusia dalam menjalani kehidupannya. Orang jerman memberi istilah "weltanschaung" atau cara pandang terhadap dunia, ideologi atau falsafah hidup.
Kaum muda sudah selayaknya mengerti dan faham tentang paradigma ini. Bukan saja karena mereka adalah calon pemimpin di masa yang akan datang, melainkan pemuda akan menentukan nasib baik atau buruknya suatu masyarakat dan bangsa. Demikian terungkap dalam diskusi ringan beberapa mantan ketua umum PERMATA (Perhimpunan Mahasiswa Purwakarta) di kantor Bidang Kepemudaan Purwakarta, selasa pagi, 5 September 2017. Ketua Umum PERMATA Bandung Tahun 2009 Agus Rudiansyah Fauzi menuturkan bila saat ini banyak anak muda di desa yang lebih senang menjadi karyawan dibandingkan pengusaha terlebih jadi petani. "Saya melihat banyak anak muda yang lebih senang bekerja di perusahaan dengan upah yang telah ditentukan dibanding berusaha mandiri apalagi bertani. Saya kira tidak juga keliru, tapi bisa dibayangkan jika suatu saat para pemuda di desa tidak lagi mau bertani ? Mau makan apa kita ? Bisa jadi beras sintetis," tuturnya Masygul. Agus mengira cara pandang tersebut juga dipengaruhi oleh pemikiran orangtua yang menyekolahkan anak-anaknya dengan harapan dapat bekerja di kantoran atau di perusahaan . "Ya kadang orangtua juga memberi pengaruh besar, kalau tidak mau disebut memaksa kepada anak-anaknya untuk mencari pekerjaan di tempat yang layak usai menamatkan pendidikannya. Dan sering terdengar orangtua yang bilang, buat apa sekolah tinggi-tinggi bila akhirnya kembali ke sawah?” tambah Agus yang diamini rekannya Muhammad Supendi Griyani yang juga mantan Ketua Umum PERMATA Bandung Tahun 2011. Senada dengan Agus, Muhammad Supendi Griyani menyampaikan jika pergeseran paradigma tersebut tidak lepas dari pola pendidikan yang kurang tepat pada anak-anak hingga pemuda. "Saya kira yang mesti ditanamkan lebih awal adalah pendidikan agama, ideologi dan moralitas. Itu yang akan menguatkan karakter pemuda kita sehingga mereka mampu menghadapi dinamika kehidupan yang semakin kompleks ini," tandas Apen, panggilan Muhammad Supendi Griyani. Menanggapi pandangan keduanya, Kabid Kepemudaan Ahmad Arif Imamulhaq mengajak generasi muda untuk berbenah diri, menata kembali cara pandang dunia atau paradigma serta mempersiapkan masa depan dengan sebaik baiknya. "Saya kira tidak ada jalan lain bila ingin bangsa ini maju, mari kita sama-sama benahi dan tata kembali paradigma generasi muda kita. Dari yang berorientasi diri dan materi menuju orientasi Ilahi dan ukhrawi. Bukankah Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila menegaskan bila falsafah hidup bangsa ini wajib bersandarkan pada keyakinan dan keimanan terhadap Ilahi dan tujuannya adalah keadilan sosial yang akan berdampak pada kehidupan ukhrowi setiap manusia Indonesia?” tegas Arif yang juga Ketua Umum PERMATA Yogyakarta pertama ini.
Sumber : http://www.rmoljabar.com/read/2017/09/06/53403/Pemuda-Perlu-Benahi-Paradigma-Demi-Kemajuan-Bangsa-
Comments